substrat menginduksi perubahan konformasi pada enzim. Meskipun “model gembok dan kunci” dari fischer dapat menjelaskan spesifisitas yang sangat tinggi pada interaksi enzim-substrat, kesan bahwa bagian aktiv enzim bersifat kaku tidak sesuai dengan perubahan-perubahan dinamik yang menyertai katalisis. Kekurangan ini diatasi oleh Daniel Koshland yang mengajukan mdel induced fit, yang menyatakan bahwa ketika mendekati dan berikatan dengan enzim, substrat menginduksi perubahan konformasi pada enzim, yaitu perubahan yang analog dengan memasukkan tangan (substrat) kedalam sarung tangan (enzim). Akibat wajarnya adalah bahwa enzim memicu perubahan timbal balik pada substrat dengan memanfaatkan energy ikatan untuk memfasilitasi transformasi substrat menjadi produk. berikut pengaruh PH:
bagi enzim yang mekanisnya melibatkan asam-basa, residu-residu yang terlibat harus berada dalam keadaan terprotonasi yang tepat agar reaksi dapat berlangsung. Pengikatan dan pengenalan molekul substrat dengan gugus-gugus desosiatif biasanya melibatkan pembentukan jembatan garam dengan enzim.
oleh sebab itu, penambahan atau pengurangan gugus-gugus bermuatan akan memengaruhi negative pengikatan substrat sehingga katalisis akan melambat atau lenyap.
Suhu akan meningkatkan laju baik reaksi yang tidak dikatalisis maupun yang dikatalisis enzim dengan meningkatkan energy kinetik dan frekuensi tumbukan molekul-molekul yang beraksi. Energi panas juga dapat meningkatkan energi kinetik enzim sehingga kesuatu titik yang melebihi hambatan energi untuk merusak interaksi non-kovalen yang mempertahankan struktur tiga dimensi enzim.
enzim dari manusia umunya memperlihatkan stabilitas pada suhu hingga 45-55◦C. sebaliknya enzim dari mikro organisme termofilik yang berada dimata air panas vulkanik atau celah hidrotermal bawah laut mungkin stabil hingga suhu diatas 100◦C
0 komentar:
Posting Komentar