Selasa, 09 Agustus 2016

PEMERIKSAAN DENYUT NADI & PERNAFASAN

Pemeriksaan denyut nadi dilakukan pada arteri-arteri besar seperti arteri karotis, arteri radialis atau arteri femoralis pada pasien bayi dan anak-anak kecil. Pada pemeriksaan denyut nadi yang dinilai adalah :
  1. Frekuensi. Frekuensi nadi orang dewasa normal adalah 60-100 kali/menit. Denyut nadi yang lambat (di bawah 60 kali/menit) disebut bradikardia sedangkan denyut nadi yang cepat (di atas 100 kali/menit) disebut takikardia.
  2. Irama. Dinilai irama nadi apakah reguler atau ireguler. Bila teraba denyut yang ireguler, lakukan konfirmasi dengan cara mendengar suara jantung pasien.
  3. Volume. Dinilai apakah isi nadi cukup, kurang atau berlebihan. Bila denyut    nadi dirasakan lemah disebut pulsus parvus, sebaliknya bila denyut nadi dirasakan keras seperti mendorong jari tangan pemeriksa disebut pulsus magnus


Hitunglah frekuensi denyut arteri radialis selama 1 menit. Selama melakukan penghitungan, perhatikan juga irama nadi (apakah reguler, atau ireguler) dan volume nadi (apakah normal, menguat atau melemah).

Cara Melakukan Pemeriksaan Denyut Nadi Dokter terlebih dahulu menjelaskan prosedur, maksud dan tujuan pemeriksaan tekanan denyut nadi secara lisan dengan bahasa yang dimengerti oleh pasien kemudian mintalah persetujuan pasien.

ü  Mintalah pasien untuk duduk.
ü  Rabalah arteri radialis kanan pasien dengan ujung jari kedua, ketiga dan keempat tangan kanan pemeriksa serta ibu jari pemeriksa memegang pergelangan tangan pasien dari arah bawah.
ü   Carilah tempat pulsasi yang maksimal.
ü   Tekanlah sedikit bagian perifer arteri radialis dengan jari manis sementara jari telunjuk dan jari tengah merasakan pulsasi arteri.
ü   Hitunglah frekuensi denyut arteri radialis selama 1 menit. Selama melakukan penghitungan, perhatikan juga irama nadi (apakah reguler, atau ireguler) dan volume nadi (apakah normal, menguat atau melemah).
 

Pada pemeriksaan pernafasan, hal-hal yang perlu dinilai adalah frekuensi pernafasan, jenis pernafasan, irama pernafasan serta ada tidaknya usaha untuk bernafas. 
  • Frekuensi Pernafasan.
Dalam keadaan normal, frekuensi pernafasan orang dewasa adalah 16-24 kali/menit. Pada bayi, frekuensi pernafasan normal dapat lebih cepat yaitu 24-32 kali/menit. Pernafasan yang frekuensinya lebih dari 24 kali/menit pada orang dewasa dinamakan takipneu, sebaliknya bila frekuensi pernafasan kurang dari 16 kali/menit pada orang dewasa dinamakan bradipneu.
  • Jenis Pernafasan.
Jenis pernafasan yang normal adalah pernafasan kombinasi antara toraks dan abdomen. Adanya perbedaan struktur anatomi dada dan perut menyebabkan jenis pernafasan pria dan wanita menjadi sedikit berbeda. Pada pria yang sehat, pernafasan abdominal lebih dominan daripada pernafasan torakal sehingga dinamakan pernafasan abdominotorakal. Sebaliknya pada wanita, pernafasan torakal lebih dominan daripada pernafasan abdominal sehingga dinamakan pernafasan torakoabdominal
  • Irama Pernafasan.
Irama pernafasan yang normal berlangsung secara teratur ditandai dengan adanya fase inspirasi dan ekspirasi. Irama pernafasan yang lambat dinawakan bradipneu, irama pernafasan yang cepat dan dangkal dinamakan takipneu serta irama pernafasan yang cepat dan dalam dinamakan pernafasan hiperpneu.

      Cara Pemeriksaan Frekuensi Nafas (cara inspeksi)
§  Pasien dalam posisi duduk.
§  Usahakan agar penderita tidak mengetahui bahwa pemeriksa akan menghitung frekuensi nafasnya. Caranya adalah dengan mengalihkan perhatian pasien dengan berpurapura menghitung denyut nadi pasien.
§  Frekuensi pernafasan dihitung dengan cara mengamati pergerakan dinding toraks (inspeksi) selama 1 menit.
§  Pada saat menghitung frekuensi pernafasan, perhatikan juga bagaimana jenis dan irama pernafasan pasien.
 

0 komentar:

Posting Komentar