Selasa, 09 Agustus 2016

PEMERIKSAAN KEADAAN UMUM PASIEN


Keadaan umum pasien dapat ditentukan dengan melakukan pengamatan awal terlebih dahulu, untuk mengetahui ada tidaknya kelainan-kelainan yang mungkin berkaitan dengan penyakit yang diderita pasien. Keadaan umum pasien dapat diamati misalnya dari ekspresi wajah, sikap badan, cara berbicara, dan gaya berjalan pasien, yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan penilaian keadaan urnurn pasien. Secara umum, keadaan umum pasien dapat dinyatakan dalarn tiga kriteria, yaitu tampak sakit ringan, sakit sedang atau sakit berat.
Sebagai contoh pada pasien yang datang berobat dengan kasus appendixitis. Pada ekspresi wajah tampak pasien meringis menahan sakit, sikap badan tidak tenang dan gelisah, berbicara dengan terputus-putus, serta berjalan membungkuk, sambil memeluk sisi perut sebelab. kanan. Dari pengamatan terhadap ekspresi, sikap badan, cara berbicara, dan gaya berjalan pasien, dilakukan penilaian terhadap keadaan umum pasien, yaitu tampak sakit berat. Salah satu manfaat dari penilaian keadaan umurn pasien adalah, dokter dapat memperkirakan apakah pasien berada dalam kedaruratan medik, atau tidak, sehingga dapat ditentukan tindakan medis apa yang harus dilakukan selanjutnya secara sistematis.



Terdapat beberapa jenis tingkat kesadaran mulai dari sadar penuh atau kompos mentis hingga penurunan kesadaran yang dalam (koma). Tingkat-tingkat kesadaran yang lazim diketahui antara lain adalah :
  • Kompos Mentis, yaitu tingkat kesadaran sepenuhnya baik terhadap diri maupun lingkungan sekitarnya. Pasien dapat menjawab dengan baik pertanyaan pertanyaan pemeriksa yang ditujukan kepadanya.
  • Apatis, yaitu tingkat kesadaran dimana pasien tampak acuh tak acuh terhadap lingkungan di sekitarnya. Respon verbal masih baik.
  • Delirium, yaitu penurunan kesadaran dimana pasien tampak gaduh gelisah, berbicara tidak menentu dan disorientasi terhadap waktu dan tempat.
  • Somnolen, yaitu penurunan kesadaran dimana pasien tampak lemah, mengantuk, respon verbal masih baik dan dapat sadar atau menjawab pertanyaan bila dirangsang, akan tetapi pasien akan kembali tertidur bila rangsangan dihentikan.
  • Sopor, yaitu keadaan kesadaran dimana pasien dalam keadaan mengantuk yang dalam. Pasien masih dapat dibangunkan dengan rangsangan yang kuat misalnya rangsang nyeri, tetapi pasien tidak terbangun sempurna dan tidak dapat memberikan jawaban verbal yang baik.
  • Koma, yaitu penurunan kesadaran yang dalam. Tidak ada pergerakan spontan dan tidak memberikan respon terhadap rangsang nyeri.

0 komentar:

Posting Komentar